gini-gini saya seorang PNS elit,menghisap rokok LA light,belinya pake bungkus,bukan ngeteng.
mulut saya masam khas perokok berat,saya bakar lagi rokok itu untuk kesekian kalinya malam ini, 2 3 hisapan kepala saya pusing,saya matikan,matikan beneran sampe bengkok puntungnya bukan kayak pelajar kere yang ujungnya aja dimatikan trus disimpan untuk dibakar lagi.
malam ini saya menghabiskan waktu di rumah bibi saya di sebuah kota kecil namanya mempawah,berat saya katakan kondisi di sini sedemikian sulit dan rumit,rumah itu sudah jauh dari kesan terawat,boleh deh kawan-kawan yang mau bikin film "jelangkung unrated" disini.Rumah yang saya tiduri ini banyak kenangan bagi saya,masa kecil saya habiskan disini hingga saya masuk SD, ya betul saya tinggal bersama nenek bukan bersama orang tua saya mungkin disitulah rahasia kegantengan saya.
malam menunjukkan pukul dua,bibi saya sudah bangun meninggalkan suami dan anaknya tetap asyik masyuk dengan selimutnya,menimbang-nimbang tepung, memeras-meras santan,memanas-manaskan minyak, ya beliau berjualan makanan kecil khas bulan ramadhan,saya dibangunkan karena sudah jam 3.30 wib, makan sahur dulu,saya makan dengan tenang sambil ngobrol, sekali beliau mengeluh rasanya udah ga kuat badan ini. Nasi saya tercekat di tenggorokan, saya dorong pake air putih. tepung yang ditimbang-timbang kini sudah berwarna hijau dan merah sepertinya sore sudah menjadi kue bolu,minyak goreng yang panas mulai dipake menggoreng apa itu saya ga tahu.
pagi di kota ini,kota yang bersih sejak saya kecil sampai saya menjadi pria, kota yang saya rasa terasa sangat lambat pembangunannya namun cepat westernisasinya, bibi masih di dapur meninggalkan suami dan anak-anaknya memuaskan perasaan ngantuknya, saya mau lanjut tidur tapi tidak tidur-tidur. saya lihat sudah ada korket,tahu,adonan bakwan,agar-agar,kue bolu, mungkin ada sekitar 10 jenis makanan.
sore di kota ini,muda-mudi tanggung mulai berseliweran di jalanan dengan pakaian bagus,saya duduk di tepi jalan sambil memasukkan sambal ke dalam kantok plastik kecil. saya lihat gadis naik motor shogun 125,"bedaknya tebal juga" dalam hati. sambil menunggu pembeli saya ngobrol dengan bibi saya,saya lihat gadis naik motor shogun 125 "oh ini sich yang tadi" dalam hati lagi. Hari sudah semakin sore pembeli 1 2 mengunjungi warung kami yang kebanyakan tetangga sekitar, lewat lagi gadis naik motor shogun 125 "wah bedaknya murahan nih" dalam hati saya melihat wajahnya ada yang putih ada yang hitam. bukan saya ingin menunjukkan kegantengan saya tapi ini kota kecil ngabuburitnya lewat situ-situ aja. malah bibi saya sore itu sudah menegur tetangga saya yang sama "oi mau kemana" lebih dari 5 kali.
gorengan laku setengah,kue basah masih tersisa banyak,hati saya sedih. korket isi ubi, bakwan, tahu isi bihun, bolu, agar-agar semua di jual Rp.500.Bila omset sehari 100 ribu maka untungnya 50 ribu.paman dan bibi saya ditelpon untuk datang ke warung disuruh bawa kue selebihnya taruh di mushalla.
waktu berbuka datang,saya makan kue,makan nasi kemudian bakar rokok, kepala saya pusing,saya matikan sampe bengkok puntungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar